Penerapan Catur Paramita dalam Kehidupan di Lingkungan Kampus
Om Swastiastu,
Kehidupan kampus bukanlah hanya tentang belajar untuk mendapat IPK tinggi dan mencari banyak teman dalam organisasi. Di dalam kehidupan kampus secara tidak sadar kita juga banyak belajar tentang bagaimana bersikap yang baik, berprilaku yang baik, dan banyak sekali pelajaran moral dan etika yang kita dapatkan dari kehidupan sehari-hari di kampus. Baik dalam belajar di kelas maupun jika sedang berada di dalam organisasi atau kepanitiaan pastinya kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki karakter beragam dan unik.
Berproses di sekitar ditengah orang-orang yang baru dikenal atau ditengah orang yang memiliki karakter berbeda membawa suatu tantangan tersendiri bagi kita. Ada rasa suka maupun tidak suka dengan karakter orang baru yang kita jumpai. Disinilah pentingnya kita memahami dan mengerti satu sama lain. Oleh karena itu kita harus memiliki pedoman yang dapat dijadikan landasan untuk berprilaku yang baik dan benar, sehingga dapat bekerjasama dan menjalin pertemanan yang baik dengan semua orang.
Dalam agama Hindu dikenal Tattwa/filsafat,
Susila/etika, dan Upacara/ritual yang merupakan inti ajaran agama Hindu, yang
dikenal juga dengan tiga kerangka dasar agama Hindu. Dalam prakteknya dalam
kehidupan sehari-hari ketiga hal tersebut harus dilaksanakan dengan seimbang.
Kepribadian hidup seseorang tercermin dalam kehidupannya sehari-hari. Jika
perbuatannya baik, itu berarti yang bersangkutan telah mengamalkan ajaran Catur
Paramita. Apa itu Catur Paramita? Dan bagaimana penerapannya di lingkungan
kampus? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita cari tahu bersama melalui
postingan blog kali ini.
Istilah Catur Paramita berasal dari bahasa Sanskerta,
yaitu dari kata “Catur” yang berarti empat dan “Paramita” berarti sifat dan
sikap utama. Catur Paramita berarti empat macam sifat dan sikap utama yang
patut dijadikan landasan bersusila.
Catur Paramita adalah empat sifat yang harus kita amalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Catur Paramita merupakan salah satu dari landasan atau
pedoman untuk melaksanakan ajaran susila dan etika dalam ajaran agama Hindu. Catur Paramita terdiri dari empat bagian, yaitu:
...
...
Maitri
Sumber : studentstelkomuniversity.com |
Kata Maitri
dalam kamus Sanskerta Indonesia berarti kehendak baik, persahabatan dan
hubungan karib, senang mencari kawan dan bergaul, yakni tahu menempatkan diri
dalam masyarakat, ramah tamah, serta manarik hati segala prilakunya sehingga
menyanangkan orang lain dan diri pribadinya.
Salah satu
contohnya dalam kehidupan kampus yaitu dalam berorganisasi. Organisasi itu
sangat penting, di dalam organisasi kita dapat berjumpa dengan banyak teman
dengan karakter yang berbeda-beda, janganlah jadikan perbedaan tersebut menjadi
sekat-sekat pemisah yang dapat mengganggu proses komunikasi dan pertemanan. Jadikan
perbedaan tersebut sebagai unsur untuk memperkuat ikatan pertemanan antar
individu.
Manusia pada
dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, manusia pasti memiliki yang
dapat diajak untuk bekerjasama dan berkeluh-kesah. Begitupun dalam kehidupan di
lingkungan kampus. Kita pasti butuh teman untuk diajak belajar bersama dan
dijadikan tempat bercerita ketika kita mendapatkan masalah. Persahabatan atau
pertemanan itu perlu dilandasi oleh rasa persaudaraan agar dapat melahirkan
kerukunan dan keharmonisan antar individu.
...
...
Karuna
Sumber : gentwenty.com |
Kata Karuna
dalam kamus Sanskerta artinya adalah sedih, muram, terharu. Dalam buku-buku
Hindu diartikan belas kasihan, maksudnya adalah selalu memupuk rasa kasih
sayang terhadap semua makhluk. Apabila pengertian Karuna itu diartikan secara
mendalam berarti rasa sedih, muram dan terharu, erat kaitannya dengan apa yang
diderita oleh seorang teman sebagai kesusahan. Sebagai teman, ikut merasakan
penderitaan teman lalu berniat menolongnya.
Contohnya
dalam kehidupan kampus yaitu ketika kita menjumpai teman kita yang merasa
kurang dalam salah satu mata kuliah di kampus. Kita tidak boleh menertawakannya
atau bahkan mengejeknya. Saya pribadi percaya bahwa setiap orang mempunyai
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika kita mempunyai teman yang
kesulitan di pelajaran A bukan berarti ia bodoh, mungkin saja dia akan menjadi
yang paling unggul di pelajaran B. Oleh karena itu, jika kita mengerti terhadap
salah satu mata kuliah yang tidak dimengerti oleh teman yang lain, maka sudah
kewajiban kita untuk berbagi dan sharing
ilmu kepada teman lainnya.
...
...
Mudita
Sumber : home.fredonia.edu |
Kata Mudita
artinya selalu memperlihatkan wajah riang gembira, yakni penuh simpatik
terhadap yang baik serta sopan santun, ikut merasa bahagia atas kebahagiaan
orang lain.
Contohnya
dalam kehidupan kampus yaitu saat IPK temanmu jauh lebih tinggi padahal kamu
selalu belajar bersama dengannya. Itu sudah sangat sering terjadi. Apakah kamu
iri? Tentu saja kita tidak boleh iri ya. Kita tidak pernah tahu sebagaimana
teman kita bekerja keras demi pencapaiannya tersebut.
Misalnya, kamu belajar bersama dengannya sampai pukul empat sore. Lalu setelah itu kamu bersantai di rumah karena merasa pelajaran yang kamu pelajari tadi sudah cukup menjadi modal untuk ujian besok. Sedangkan di sisi lain temanmu masih tetap belajar di rumah untuk memantapkan kembali materi untuk ujian besok. Dan kamu bisa saja tidak tahu ketika keesokan harinya ia bangun lagi pukul 3 pagi untuk latihan soal. Jadi, kita tidak boleh iri dengan pencapaian seseorang. Lebih baik kita ikut merasakan kebahagiaannya dan memberikannya selamat atas pencapaian dan kerja kerasnya.
...
Misalnya, kamu belajar bersama dengannya sampai pukul empat sore. Lalu setelah itu kamu bersantai di rumah karena merasa pelajaran yang kamu pelajari tadi sudah cukup menjadi modal untuk ujian besok. Sedangkan di sisi lain temanmu masih tetap belajar di rumah untuk memantapkan kembali materi untuk ujian besok. Dan kamu bisa saja tidak tahu ketika keesokan harinya ia bangun lagi pukul 3 pagi untuk latihan soal. Jadi, kita tidak boleh iri dengan pencapaian seseorang. Lebih baik kita ikut merasakan kebahagiaannya dan memberikannya selamat atas pencapaian dan kerja kerasnya.
...
Upeksa
Sumber : thecampussocialite.com |
Kata Upeksa
berarti tidak hirau, acuh tak acuh, keadaan bathin seseorang yang tak dapat
dipengaruhi benda-benda lahiriah sehingga pikirannya dapat terpusatkan. Bila
pengertian Upeksa dihayati secara mendalam, adalah merupakan bentuk bathin
seseorang yang tidak pamrih. Tidak pamrih disini adalah tidak ingin mendapat
balasan, pujian, penghormatan, apalagi yang berbentuk harta benda.
Contohnya
dalam kehidupan kampus yaitu ketika kita membantu dosen haruslah iklas dan
tidak mengharapkan imbalan. Begitu juga dengan membantu teman jika kesusahan
dalam menerima materi di kelas, harus iklas dan tanpa pamrih.
Demikianlah
ajaran Catur Paramita yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari,
salah satunya adalah dalam kehidupan di kampus. Jika kita mengamalkan ajaran
Catur Paramita dengan baik, maka akan terwujud kehidupan yang serasi, selaras,
harmonis, dan damai.
Sekian dari saya, semoga postingan dalam blog ini bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada pembaca.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Sumber referensi artikel
Sekian dari saya, semoga postingan dalam blog ini bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada pembaca.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Sumber referensi artikel
- Kriana Made, "Catur Paramita dan Bagiannya". akriko.com. https://www.akriko.com/2015/09/catur-paramitha-dan-bagiannya.html [diakses tanggal 25 Mei 2018]
- Paduarsana.com, "Membentuk Karakter dengan Catur Paramitha". 14 Mei 2013. https://paduarsana.com/2013/05/14/membentuk-karakter-dengan-catur-paramitha/ [diakses tanggal 25 Mei 2018]
- Sejarah Hari Raya Hindu, "Catur Paramitha". http://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/11/catur-paramita.html [diakses tanggal 25 Mei 2018]
No comments: